Surabaya - Kepala BHP Surabaya, Hendra Andy Satya Gurning menghadiri seminar bertajuk “Peran Notaris dalam Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang”, Kamis (20/2), di Dyandra Convention Center Surabaya.
Menurut Hendra, acara yang diselenggarakan oleh Ikatan Notaris Indonesia (INI) Pengurus Wilayah (Pengwil) Jawa Timur ini menjadi momentum penting meningkatkan pemahaman mengenai peran dan tanggung jawab notaris dalam proses kepailitan serta PKPU.
Ketua Pengwil Jatim INI, Dr. Isy Karimah Syakir, S.H., M.Kn., M.H., menyampaikan bahwa seminar ini sangat relevan dengan pekerjaan notaris sehari-hari. “Seminar kepailitan ini diangkat karena sangat berhubungan dengan pekerjaan kita sebagai notaris. Kita akan mendapatkan wawasan mendalam dari para ahli kepailitan yang akan membahas aspek hukum kepailitan secara mendalam,” ungkapnya.
Sementara Ketua Umum PP INI, Dr. H. Irfan Ardiansyah, S.H., LL.M., SpN., menekankan pentingnya seminar tersebut dalam meningkatkan pemahaman para notaris. “PP INI mendukung penuh kegiatan yang dilaksanakan oleh pengurus wilayah dan kota sebagai bagian dari penguatan keilmuan dan kepemahaman kita dalam praktik kenotariatan,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa INI tetap menjadi satu-satunya organisasi notaris yang diakui oleh pemerintah. “Pemerintah telah memberikan SK kepada INI sebagai satu-satunya organisasi notaris yang sah. Ini juga telah mendapat dukungan dari DPR RI melalui kesimpulan legislatif. Oleh karena itu, kita harus menjaga kesatuan dan integritas organisasi,” tegasnya.
Seminar ini juga dihadiri Hakim Pengadilan Niaga Surabaya, Dra. Susanti Arsi Wibawani, S.H., M.H., Guru Besar Hukum Kepailitan Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Prof. Dr. M. Hadi Subhan, S.H., M.H., C.N., Dewan Pakar INI Jawa Timur, Dr. Habib Adjie, S.H., M.H., AIIArb., serta para akademisi dan praktisi hukum terkait kepailitan.
Hendra berharap, dengan adanya seminar ini para notaris dapat menjalankan tugasnya dengan lebih baik dan memahami tantangan serta risiko dalam menangani kasus kepailitan. (Humas BHP Surabaya)